1.
Reability
Menekankan bahwa aplikasi akan
dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu.
Faktor yang diuji
:
a. Menentukan
toleransi.
b. Desain
control dan integritas data.
c. Implementasi
control dan integritas data.
d. Pengujian
regresi, pengujian manual dan pengujian fungsional.
e. Verifikasi
dan ketetapan dan kelengkapan instalasi.
f. Update
ketepatan kebutuhan.
2.
Authorization
Menjamin data di proses sesuai dengan
kebutuhan manajemen. Authorisasi menyangkut proses transaksi secara umum yaitu
otoritas bisnis dan secara khusus otoritas pelaksanaan tindakan khusus.
Faktor yang diuji
:
a. Identifikasi
aturan otorisasi.
b. Desain
aturan otorisasi.
c. Implementasi
aturan otorisasi.
d. Pengujian
kesesuain.
e. Mencegah
perubahan data selama instalasi.
f. Menjaga
aturan otorisasi.
3.
File Integrity
Menekankan pada data yang dimasukkan
melalui aplikasi agar tidak dapat diubah serta prosedur yang akan memastikan
bahwa file yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sequensial
dan benar.
Faktor yang diuji
:
a. Identifikasi
kebutuhan integritas file.
b. Desain
control dan integritas file.
c. Implementasi
control dan integritas file.
d. Pengujian
fungsional.
e. Verifikasi
integritas dari produksi file.
f. Menjaga
integritas file.
4.
Audit Trail
Menekankan pada kemampuan untuk
mendukung proses yang terjadi. Pemrosesan data secara keseluruhan berdasarkan
retensi/jumlah dari kejadian yang cukup mendukung keakuratan, kelengkapan,
batasan waktu dan otorisasi data.
Faktor yang diuji
:
a. Identifikasi
kebutuhan rekontruksi.
b. Desain
audit trail
c. Implementasi
audit trail
d. Pengujian
fungsional.
e. Menyimpan
audit trail selama instalasi.
f. Update
audit trail.
5.
Continuity of processing
Menekankan kemampuan untuk meneruskan
proses, ketika terjadi suatu permasalahan dengan menetapkan prosedur yang
diperlukan dan back-up informasi untuk melindungi operasi mungkin hilang karena
masalah tersebut.
Faktor yang diuji
:
a. Identifikasi
akibat dari kegagalan.
b. Desain
contingency plan.
c. Menyusun
contingency plan dan prosedurnya.
d. Pengujian
pemulihan.
e. Memastikan
integritas dari pengujian sebelumnya.
f. Update
contingency plan.
6.
Service Level
Menekankan bahwa hasil yang
diinginkan didapat dalam waktu yang diinginkan oleh user. Untuk mencapai keinginan tersebut,
harus dilakukan penyesuaian antara keinginan user dengan sumber daya yang ada.
Faktor yang diuji
:
a. Identifikasi
tingkat layanan yang diinginkan.
b. Desain
metode untuk mencapai tingkat layanan.
c. Desain
sistem untuk mencapai tingkat layanan.
d. Pengujian
beban lebih.
e. Implementasi
rencana pencegahan kegagalan instalasi.
f. Menjaga
tingkat layanan.
7.
Access control
Menekankan sumberdaya sistem harus
dilindungi dari kemungkinan modifikasi, pengrusakan, penyalahgunaan dan
prosedur keamanan harus dijalankan secara penuh untuk menjamin integritas data
dan program aplikasi.
Faktor yang diuji
:
a. Identifikasi
hak akses.
b. Desain
Prosedur akses.
c. Implementasi
prosedur keamanan.
d. Pengujian
kesesuaian.
e. Kontrol
akses selama instalasi.
f. Menjaga
keamanan.
8.
Metodology
Menekankan bahwa aplikasi dirancang
sesuai dengan strategi organisasi, kebijaksanaan, prosedur dan standar.
Faktor yang diuji
:
a. Penyesuaian
kebutuhan dengan metodology.
b. Penyesuaian
desain dengan metodology.
c. Penyesuaian
program dengan metodology.
d. Penyesuaian
pengujian dengan metodology.
e. Penyesuaian
integrasi dengan metodology.
f. Penyesuaian
perawatan dengan metodology.
9.
Correctness
Menjamin pada data dmasukkan, proses
dan output yang dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap.
Faktor yang diuji
:
a. Identifikasi
spesifikasi fungsional.
b. Penyesuaian
desain dengan requitment.
c. Penyesuain
program dengan desain.
d. Pengujian
fungsional.
e. Ketepatan
penempatan program dan data pada produksi.
f. Update
kebutuhan.
10. Ease
of use
Menekankan perluasan usaha yang
diminta untuk belajar, mengoperasikan dan menyiapkan inputan dan
menginterprestasikan output dari sistem.
Faktor yang diuji
:
a. Identifikasi
spesifikasi kegunaan.
b. Desain
penggunaan fasilitas.
c. Penyesuaian
program dengan desain.
d. Pengujian
dukungan panduan.
e. Penyebaran
kegunaan instruksi.
f. Menjaga
kemudahan penggunaan.
11. Maintainable
Usaha yang diminta untuk mengalokasi
dan memperbaiki suatu eror dalam pengoperasian sistem.
Faktor yang diuji
:
a. Identifikasi
spesifikasi kegunaan.
b. Desain
dapat dirawat.
c. Program
dapat dirawat.
d. Inspeksi.
e. Kelengkapan
dokumentasi.
f. Menjaga
kerawatan.
12. Portable
Usaha yang diminta untuk mengirimkan
program dari satu konfigurasi hardware dan atau lingkungan sistem software ke
lingkungan yang lain.
Faktor yang diuji
:
a. Identifikasi
kebutuhan protabilitas.
b. Desain
protabilitas.
c. Penyesuaian
program dengan esain.
d. Disaster
testing.
e. Kelengkapan
dokumentasi.
f. Menjaga
protabilitas.
13. Coupling
Usaha yang diminta untuk
menghubungkan komponen di dalam sistem aplikasi dan dengan sistem aplikasi yang
lain dalam lingkungan pemrosesan.
Faktor yang diuji
:
a. Identifikasi
antar muka system.
b. Kelengkapan
desain antarmuka.
c. Penyesuaian
program dengan desain.
d. Pengujian
fungsional dan regresi.
e. Koordinasi
antarmuka.
f. Memastikan
antarmuka yang benar.
14. Performance
Jumlah perhitungan sumberdaya dan
kode yang diminta sistem untuk melakukan fungsinya, termasuk ke dalamnya kerja
maual dan otomatis.
Faktor yang diuji
:
a. Identifikasi
kriteria performance.
b. Kriteria
pencapaian desain.
c. Kriteria
pencapaian program.
d. Pengujian
kesesuaian.
e. Mengawasi
performa instalasi.
f. Menjaga
tingkat performance.
15. Ease
of operations
Sejumlah usaha yang diminta untuk
mengintegrasikan sistem ke dalam lingkungan operasi dan lingkungan sistem
aplikasi, berupa prosedur manual dan otomatisasi.
Faktor yang diuji
:
a. Identifikasi
kebutuhan operasional.
b. Mengkomunikasikan
kebutuhan pada operasi.
c. Mengembangkan
prosedur operasi.
d. Pengujian operasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar