Minggu, 08 Oktober 2017

Seputar Audit Sistem Informasi [Softskill]

Apa itu Audit Sistem Informasi ? Untuk apakah Audit Sistem Informasi ? Apa tujuan dari Audit Sistem Informasi ? Begitulah kira-kira isi blog yang akan diisi oleh penulis.

   Audit merupakan sebuah kegiatan yang melakukan pemeriksaan untuk menilai dan mengevaluasi sebuah aktivitas atau objek seperti implementasi pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi yang pekerjaannya ditentukan oleh manajemen atau proses fungsi akuntansi yang membutuhkan kemajuan. Sebagian besar audit menekankan pada sistem infromasi akuntansi dalam suatu organisasi dan pencatatan keuangan dan pelaksanaan operasi organisasi yang efektif dan efisien.

     Menurut  Ron Weber (2003) “Audit Sistem Informasi merupakan proses pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer yang digunakan telah dapat melindungi aset milik organisasi, mampu menjaga integritas data, dapat membantu pencapaian tujuan organisasi secara efektif, serta menggunakan sumber daya yang dimiliki secara efisien”.

         Secara garis besar perlunya pelaksanaan audit dalam sebuah perusahaan yang telah mempunyai keahlian dalam bidang teknologi informasi yaitu antara lain: Kerugian akibat kehilangan data, kerugian akibat kesalahan pemrosesan komputer, pengambilan keputusan yang salah akibat informasi yang salah, kerugian karena penyalahgunaan komputer (Computer Abused), nilai hardware, software dan personil sistem informasi, dan terakhir pemeliharaan kerahasiaan informasi. Audit sistem informasi diperlukan oleh perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus membuat prosedur pengendalian dalam menjaga aset perusahaan dan memeriksa pengendalian tersebut dengan menguji pengendalian. Menguji pengendalian digunakan untuk mengevaluasi apakah telah berjalan sesuai dengan prosedur atau tidak .
   
   Tujuan audit sistem informasi dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek utama, yaitu: Conformance (Kesesuaian) pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu: Confidentiality (kerahasiaan), Integrity (integritas), Availability (ketersediaan), dan compliance (kepatuhan).
Berikutnya adalah Performance (Kinerja) pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu : effectiveness (efektifitas), efficiency (efisiensi), reliability (kehandalan).

    Audit yang dilaksanakan sesuai tipe perusahaan yaitu opersional, compliance, pengembangan sistem, internal control, financial, dan kecurangan audit. Empat jenis auditor yang dilibatkan dalam menyelenggarakan audit yang di list adalah:


  1. Internal auditor adalah karyawan perusahaan, yang pada umumnya melaksanakan compliance, operasional, pengembangan sistem, pengawasan intern, dan kecurangan audit.
  2. Eksternal auditor adalah akuntan publik independen yang ditugaskan oleh perusahaan, secara khusus melaksanakan audit keuangan. Dalam berbagai macam audit keuangan, eksternal auditor dibantu oleh internal auditor. Akan tetapi, auditor eksternal yang bertanggung jawan untuk menegaskan kewajaran laporan keuangan.
  3. Government auditor melaksanakan pemenuhan audit atau menguji laporan perusahaan atas pengawasana yang menyangkut para pegawai pemerintahan. Sebagai contoh, pemeriksa bank pemerintahan melaksanakan audit bank, auditor yang ditugaskan oleh auditor negara yang umumnya melaksanakan audit daerah dan para pegawai pemerintah.
  4. Fraud auditor, mengkhususkan dalam menyelidiki kecurangan dan bekerja secara tertutup dengan internal auditor dan pengacara. Fraud examminer misalnya : kesatuan FBI penyelidikan kecurangan, perusahaan besar akuntan publik, IRS, dan perusahaan asuransi.
    Contoh perusahaan yang sudah menerapkan audit sistem informasi yaitu PT Erajaya Swasembada,Tbk. Penerapan audit sistem informasi pada perusahaan ini dilakukan dengan membuat perancanaan startegi IT, membuat tata kelola beserta anggaran yang akan dikeluarkan, memiliki arsitektur yang jelas dalam mendokumentasikan tanggung jawab tiap-tiap bagian, bagian Teknologi Informasi memiliki tanggung jawab penuh dalam pengadaan infrastruktur Teknologi Informasi, memberikan pelatihan bagi para personil perusahaan.

         Selain itu Audit Sistem Informasi merumuskan kebutuhan sistem bagi pengguna, bertanggung jawab menentukan kriteria pemilihan vendor, pemeliharaan infrastruktur Teknologi Informasi, serta merumuskan materi pelatihan sistem aplikasi.


Sumber: ejournals.umn.ac.id/index.php/SI/article/download/227/199

Tidak ada komentar:

Posting Komentar